Dispusip Gelar Bincang Buku Alih Aksara Naskah Nusantara
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan ‘Bincang Buku Alih Aksara Naskah Nusantara: Kecamuk Perang di Negeri Takzir’ di Aula PDS HB Jassin, Kamis (23/11).
Ini menjadi motivasi bagi generasi masa akan datang
Kegiatan yang terbuka untuk umum ini merupakan bagian dari Program Pelestarian Naskah Kuno di DKI Jakarta sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang pelaksanaannya dan amanat Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Perpustakaan.
Kegiatan berdurasi 120 menit diikuti sebanyak 50 orang peserta terdiri dari kalangan mahasiswa, pustakawan, guru, dosen, pegiat susastra dan masyarakat umum.
Risa Saraswati Berbagi Pengalaman di Balik Karya MisterinyaAdapun narasumber yang diundang merupakan representasi dari unsur akademisi dan pegiat susastra yaitu, Dosen dan Filolog Universitas Indonesia, Mamlahatun Buduroh; Sihar Ramses Simatupang (sastrawan); dan Jimmy S Johansyah (penyair).
Buku yang diperbincangkan pada kegiatan ini berjudul ‘Kecamuk Perang di Negeri Takzir’ yang merupakan buku alih aksara dari manuskrip berjudul Hikayat Sultan Taburat yang diterbitkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023.
Tidak hanya bincang buku, dalam acara ini juga dipamerkan karya-karya yang bertemakan ‘Tarian Penaku Merayakan Bhinneka Tunggal Ika’ berupa puisi, poster dan pembacaan nukilan oleh para mahasiswa.
Kepala Bidang Deposit dan Pengembangan Perpustakaan Dispusip DKI Jakarta, Eka Nuretika Putra mengatakan, dengan diselenggarakannya kegiatan bincang buku ini diharapkan dapat memperluas jangkauan manfaat dan mendapatkan tinjauan ilmiah terhadap proses alih aksara pada buku tersebut.
“Ini menjadi motivasi bagi generasi masa akan datang untuk melestarikan khazanah lokal dan memahami pentingnya menuangkan karya dan ide gagasan dalam media tertentu agar ide dan karya tersebut terus terkenang dari masa ke masa,” ungkap Eka.
Eka menyampaikan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi Pengembangan Perpustakaan di DKI Jakarta khususnya dalam pelaksanaan mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing dan memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
“Hal ini merupakan acuan penting bagi Pemerintah Daerah untuk menjamin lestarinya koleksi naskah Nusantara sebagai salah satu bagian kearifan lokal yang akan menjadi fasilitas pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat,” kata Eka.
Dia menambahkan, koleksi naskah nusantara memiliki berbagai manfaat penting bagi masyarakat DKI Jakarta dan wilayah lain sebagai bentuk pelestarian identitas budaya, membantu mempertahankan dan mempromosikan identitas budaya lokal.
“Hal ini penting untuk menjaga warisan budaya dan sejarah kota, serta memberikan rasa kebanggaan dan identitas bagi penduduk Jakarta,” tandasnya.